Konsultasi AMDAL Tambang emas PT. ASA dianggap kurang partisipatif
Pasokan Air Benua Asia Terancam Lelehan Gletser di Tibet

Lapisan besar es atau gletser di Islandia (Gambar: Joel Saget-AFP)
Medialingkungan.com – Gletser atau bongkahan es besar di dataran tinggi Tibet yang selama ini memasok air ke ratusan juta warga Asia, semakin menghangat dalam 50 tahun terakhir.
Seperti yang telah diumumkan oleh panel antarpemerintah mengenai perubahan iklim (IPCC ) bahwa suhu di bumi telah meningkat dua kali lipat sejak 50 tahun terakhir. Suhu ini bertambah 2 derajat, lebih cepat jika dikomparasikan dengan kondisi kenaikan suhu seperti yang diindikasikan – dua derajat dalam 100 tahun di abad lalu.
Institut Sains Tiongkok memperkirakan bahwa temperatur dan kelembapan gletser Tibet akan terus meningkat dalam ratusan tahun ke depan.
“Dalam 50 tahun terakhir, rata-rata kenaikan temperaturnya meningkat dua kali lipat dari level global,” demikian tertulis dalam situs Science and Technology Daily, seperti dilansir Reuters, Kamis (14/08).
Sementara itu, pada Mei lalu, sejumlah ilmuwan Tiongkok menyebutkan bahwa gletser di Tibet menyusut 15 persen, atau 8.000 kilometer persegi dalam 30 tahun terakhir.
Laporan tersebut juga sekaligus menguatkan hasil penelitian IPCC bahwa aktivitas manusia merupakan penyebab utama yang menimbulkan perubahan iklim. “Kombinasi perubahan iklim dan aktivitas manusia merupakan penyebab utamanya”.
Berdasarkan hasil tersebut dapat diprediksi bahwa Gletser yang terus meleleh dapat mengganggu pasokan air ke beberapa sungai besar di Asia, termasuk Sungai Yangtze di Tiongkok, Brahmaputra di India dan Mekhong atau Salween di Asia Tenggara. (MFA)