Aktivitasku Membunuh Lingkunganku


Oleh : Ashar Adiguna Djide – SMAN 15 Makassar

Dewasa ini, tentu kita telah menyadari bahwa betapa banyak perubahan-perubahan yang dialami oleh generasi muda penerus bangsa. Mulai dari jenjang sekolah dasar yang termakan oleh perkembangan teknologi hingga menengah atas yang tak lagi mempedulikan lingkungan. Perlu kita sadari bahwa apa yang terjadi dikalangan pelajar, khususnya ditingkat menengah atas merupakan hal yang sangat menyimpang dan patut untuk kita revisi.

Saat ini, pernahkah kita melihat-lihat disekeliling kita?, ketika kita berangkat ke sekolah, ketika kita berjalan menuju kantin. Tidakkah kita sadari bahwa apa yang kita lihat adalah sekumpulan polusi yang perlahan-lahan akan membunuh kita, segerombolan sampah yang tanpa kita sadari akan merusak lingkungan kita kelak.

Pernahkah terlintas dipikiran kita bahwa apa yang kita lakukan secara rutin adalah hal yang merusak lingkungan ? disaat kita berangkat kesekolah, disaat bersenda gurau dengan kawan, bahkan disaat belajar.

Tidakkah kita sadari bahwa kita telah menciptakan beribu-ribu bahkan berjuta-juta polusi disetiap harinya ketika berangkat kesekolah ? tidakkah kita sadari bahwa dengan seenaknya kita disaat bersenda gurau membuang bungkusan camilan, permen, dan kemasan air mineral secara sembarangan ? tidakkah pula kita sadari bahwa disaat belajar pun kita masih saja terus merusak lingkungan dengan menikmati permen dan air mineral dimana kemasannya kita buang hanya sebatas tangan melewati jendela kelas ?

Saat ini, itulah yang terjadi dikalangan pelajar menengah atas.

Kita tak lagi memikirkan bahwa apa yang kita lakukan adalah hal yang dapat merugikan diri kita sendiri dan dapat merugikan generasi penerus kita kelak dan tak lagi menyadari bahwa kita hidup dalam ancaman yang secara perlahan akan membunuh diri kita.

Bahkan dengan seenaknya kita melakukan perusakan lingkungan secara terus menerus dengan membuang sampah secara sembarangan dan mengganti knalpot kendaraan dengan knalpot yang menciptakan bising serta polusi yang begitu banyak. Apakah kita tidak tahu bahwa kondisi bumi kita tercinta ini sudah sangat memprihatinkan.

Disamping lapisan ozon bumi sudah sangat menipis, taman-taman kelas kita yang tadinya hijau dan bersih kini telah menjadi tandus dan kotor, kita masih saja menciptakan polusi yang begitu banyak disetiap harinya. Serta dengan santainya mengotori lingkungan sekitar kita dengan sampah.

Jadwal piket kebersihan yang dibuat kita abaikan seakan-akan hanya menjadi poster pahlawan yang terpampang di kelas. Kita juga begitu dimanja dengan adanya petugas kebersihan yang pada kenyataannya petugas itu manusia biasa yang sudah lanjut usia dan memiliki keterbatasan tenaga untuk membersihkan lingkungan sekolah secara keseluruhan.

Yang demikian itulah merupakan gaya hidup pelajar saat ini. Oleh karena itu, kita sebagai seorang pelajar seharusnya sadar bahwa saat ini kita hidup dalam lingkungan yang tidak sehat, sadar bahwa kita tak bisa hidup tanpa adanya lingkungan yang bersih, dan sadar akan tanggung jawab kita untuk terus melestarikan dan merawat lingkungan demi kelangsungan hidup yang lebih baik dikemudian hari, dan hal itu dapat kita mulai dari kebiasaan-kebiasaan kecil seperti mengantongi sampah permen agar tidak kita buang sembarangan, melaksanakan jadwal piket yang telah ada, menjaga kebersihan lingkungan sekolah mulai dari pagi hingga sepulang sekolah dan esok harinya lagi.

Dengan demikan itu, terwujudlah pelajar yang memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap lingkungan yang sadar betapa pentingnya lingkungan bagi diri kita dan generasi penerus bangsa kelak.

 


Redaksi Medialingkungan.com

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *