Konsultasi AMDAL Tambang emas PT. ASA dianggap kurang partisipatif
Gaya Hidup Pelajar Terhadap Lingkungan Hidup
Oleh : Nur Fitri Annisa Nufi – MAN 2 Model Makassar
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keindahan dan kekayaan alamnya. Di setiap sudut wilayah tersimpan jutaan flora dan fauna, serta sumber daya alam yang sangat beragam. Keindahannya pun diakui oleh negara-negara maju yang lainnya. Bahkan para turis selalu berdatangan ke Indonesia hanya untuk menikmati keindahan alam yang kita miliki.
Akan tetapi, realita pada saat ini telah berubah. Indonesia tidak lagi seperti dulu. Keindahan alam yang kita miliki sekarang berada pada fase yang sangat kritis. Hal itu dibuktikan dengan mulai punahnya flora dan fauna liar, mulai rusaknya struktur tanah sehingga tanah di Indonesia tidak lagi subur, bahkan udara dan air pun sudah mulai tercemar akibat perbuatan manusia sendiri.
Untuk memperkecil ruang lingkup pembahasan saya, saya akan mengangkat sub tema “Gaya Hidup Pelajar Terhadap Lingkungan Hidup”.
Seperti yang diketahui, semakin berkembangnya teknologi maka gaya hidup manusia pun akan ikut berkembang. Hal tersebut dipengaruhi karena kebutuhan manusia juga akan meningkat, baik kebutuhan primer maupun sekunder.
Pada zaman dulu, kebutuhan pelajar hanyalah perlengkapan sekolah. Mereka tidak memerlukan gadget atau alat komunikasi lain. Berbeda dengan pelajar pada saat sekarang, gadget dan semua alat teknologi lainnya merupakan kebutuhan primer bagi mereka. Seakan-akan mereka tidak akan bisa hidup tanpa memiliki gadget. Itulah perbedaan antara pelajar dulu dan pelajar sekarang. Akibat perubahan yang terjadi itulah sehingga menurunkan kepekaan atau rasa empati pelajar terhadap lingkungan mereka. Bahkan mereka lebih sering menggunakan teknologi dalam berinteraksi sehingga hubungan sosial mereka tidak lagi baik.
Mereka tidak pernah sadar akan dampak negatif dari penggunaan teknologi yang berlebihan. Mereka hanya menganggap bahwa dengan menggunakan teknologi, mereka bisa dengan mudah untuk mengetahui informasi-informasi yang ada. Bahkan tidak sedikit dari para pelajar yang menggunakan teknologi hanya untuk ajang mencari keeksisan dan agar mereka tidak dikatakan kolot atau ketinggalan zaman.
Para pelajar pada masa sekarang kurang memanfaatkan teknologi yang ada dengan baik, sehingga akan sangat berdampak terhadap lingkungan hidup mereka.
Selain itu, perkembangan teknologi yang tidak diiringi dengan kesadaran diri juga akan berdampak pada struktur lingkungan hidup kita. Salah satunya adalah akibat dari radiasi yang ditimbulkan dari alat elektronik yang dapat mempengaruhi struktur lapisan ozon di permukaan bumi kita.
Itulah sebabnya semakin maju teknologi kita, maka bumi kita juga akan semakin panas. Karena lapisan ozon yang melindungi bumi kita dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari tidak lagi bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
Kerusakan lapisan ozon itu terjadi akibat diri kita sendiri dan tanpa kita sadari hal itu juga akan berdampak buruk bagi kesehatan kita. Bukan hanya bagi manusia saja, akan tetapi semua makhluk hidup juga akan merasakan kesengsaran akibat perbuatan kita.
Flora dan fauna kita akan punah karena mereka tidak dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang sangat drastis.
Seharusnya kita sebagai pelajar bisa menyadari akan hal tersebut. Kita tidak boleh mementingkan diri kita sendiri dalam memenuhi kebutuhan. Kita harus menyadari dampak-dampak yang akan terjadi kedepannya. Karena akibat perbuatan kita, maka seluruh Indonesia bahkan seluruh dunia akan merasakan dampak negatifnya.