Konsultasi AMDAL Tambang emas PT. ASA dianggap kurang partisipatif
Norwegia dan Denmark Dukung Indonesia Atasi Perubahan Iklim

Menteri LHK (kiri), Siti Nurbaya menerima kunjungan Pemerintah Norwegia Stig Traavik (Kanan) di Ruang Kerjanya di KLHK {Gambar: Mediajakarta}
Medialingkungan.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menerima kunjungan Pemerintah Norwegia untuk mendukung program Indonesia dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca, khususnya dalam pengelolaan hutan melalui kegiatan Penurunan Emisi Dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+) dan pembangunan ekonomi rendah karbon.
Hal ini disampaikan Menteri LHK, Siti Nurbaya saat menerima kunjungan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik di ruang kerjanya, Kamis (24/03).
Pada pertemuan itu, Siti juga menyampaikan sejumlah upaya yang telah dilakukan pihaknya dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di daerah yang rawan kebakaran, salah satunya melalui pembangunan sekat kanal gambut di Sumatera dan Kalimantan.
Siti mengatakan, sekat kanal dinilai efektif dalam pengendalian Karhutla dan mempertahankan muka air gambut. Dalam upaya antisipasi Karhutla, Siti mengundang Stig Traavik pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang rencananya akan dipimpin Presiden Joko Widodo di Propinsi Jambi, 5 April mendatang.
Di samping itu, Siti juga menyampaikan bahwa pada era yang lebih terbuka seperti saat ini, “Setiap orang bisa mengakses informasi publik yang tersedia setiap saat. Apapun informasi yang dibutuhkan masyarakat akan segera disampaikan oleh Kementerian LHK,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri LHK kembali menerima kunjungan dari Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Casper Klynge yang lebih fokus membicarakan tentang pengelolaan sampah dan limbah.
Siti menjelaskan bahwa saat ini KLHK sudah punya contoh pengelolaan sampah menjadi energi listrik di Cilacap, Jawa Tengah. “Hal ini sejalan dengan target Presiden untuk membangun pembangkit listrik 35.000 MW. Indonesia juga punya proyek di 80 kota yang sudah punya alat pemproses sampah seperti di Malang, Martapura, Kendari, dan Balikpapan, dll,” ungkap Siti.
Casper Klynge juga menyampaikan, Denmark telah punya teknologi yang bagus dalam pengelolaan sampah dan limbah. “Denmark lebih fokus dalam pengelolaan sampah dan bagaimana merubah sampah menjadi energi. Kami mengambil sampah dari Inggris, dan kita buat teknologi pengolahannya di Denmark,” papar Casper.
Selain membeberkan tentang teknologi pengolahan sampah menjadi energi, Pemerintah Denmark juga tertarik dengan upaya restorasi ekosistem yang diterapkan di Hutan Harapan Jambi. Pemerintah Denmark akan mempelajari model kerjasamanya. {Fahrum Ahmad}