Pekan Pramuka Sejati 2014, Wadah Pendidikan Lingkungan Usia Dini

Pekan Pramuka Sejati 2014 (gambar:fahrum)
Medialingkungan.com – Anggota Pramuka SMP 23 Makassar kembali menggelar kegiatan tahunan kepramukaannya. Pekan Pramuka Sejati (Paprasi) 2014 yang digelar tahun ini bertema “Metamorphosis of Celebes Scout”. Kegiatan ini mempelopori pendidikan lingkungan usia dini khususnya bagi pelajar setingkat SD, SMP, dan SMA/SMK se Kota Makassar.
Sebagai wujud kecintaan terhadap lingkungan, kali ini, panitia Paprasi membuat lomba khusus yang mereka sebut “Second Innovation”. Bertempat di asrama pelajar mahasiswa massenrempulu, lomba ini menuntut para peserta berekperimen menggunakan bahan-bahan bekas (second) kemudian dibarukan kembali (renewable),sehingga barang bekas yang tidak terpakai, bisa digunakan kembali dengan bentuk yang baru sesuai dengan konsep 3R (reduce-reuse-recycle).
Terdapat sekitar delapan Gudep (gugus depan) atau pangkalan keanggotaan bagi peserta didik Pramuka dari tiap sekolah yang mengikuti lomba ini. Khusus untuk peserta Sekolah Dasar (SD), panitia memberikan izin untuk membawa properti recyclenya sendiri. Sedangkan, untuk setingkat SMP dan SMA/SMK, panitia baru mengeluarkan propertinya saat lomba tersebut berlangsung.
Ketua panitia Paprasi, Firmansyah, mengemukakan bahwa metode ini dilakukan agar kreatifitas para Praja Muda Karana dapat teruji meskipun dalam keadaan yang spontan.
“Kami sengaja membuatnya seperti ini karena ingin mengukur kreatiitas dari peserta. Seorang pramuka sejati selalu berpikir cepat, tanggap dan sigap saat melakukan aktivitas apapun dan dalam kondisi apapun,” ujar Pimen, sapaan akrab ketua panitia ini.
Meski dengan peralatan yang sangat sederhana dan tanpa teknologi khusus (handmade), berbagai jenis karya menarik berhasil diciptakan dan dipamerkan. Ada yang membuat tempat tisu, maket, botol hias, stockis air dll.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar, Mahmud BM, menilai kegiatan ini sangat membantu program pemerintah dalam hal pendidikan lingkungan. Disamping itu, event yang dibuka olehnya ini juga mendorong kesadaran pelajar untuk terbiasa menggunakan barang-barang bekas sejak dini dan diharapkan mampu menginspirasi masyarakat dalam pengetasan persoalan sampah di Kota Makassar.
Proses pendidikan dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, dan praktis ini diharapkan mampu membentuk pribadi yang tangguh, kreatif, dan inovatif dalam kaitannya dengan tantangan masa depan terhadap persoalan lingkungan hidup secara global.
Lebih lanjut Firmansyah mengatakan, perlu adanya wadah untuk mengapresiasikan bakat dan minat anggota Pramuka guna menciptakan bibit–bibit muda yang potensial serta professional dan sanggup menjadi pemimpin yang respect terhadap lingkungan hidup. Di masa depan.
“Melalui Paprasi 2014 ini, saya berharap agar semangat kebersamaan, solidaritas, sportifitas, serta kekeluargaan antar anggota Pramuka dapat tercipta. Kemudian, menjadi pemimpin masa depan yang bersahabat dengan alam,” tutupnya saat di wawancarai di lokasi kegiatan sore tadi (26/05/2014). (MFA)