Konsultasi AMDAL Tambang emas PT. ASA dianggap kurang partisipatif
APHI akan Menjadi Solusi Dalam Mencegah Karhutla

Proses pembangunan sekat kanal di Riau (Gambar: Tempo)
Medialingkungan.com – Penataan kelola air serta pembangunan sekat kanal masih dinilai efektif dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menurut Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), Irsyal Yasman mengungkapkan berbagai upaya telah dilakukan dalam pencegahan krhutla dengan ditemukannya titik-titik lokasi berpotensi terjadi kebakaran yang ada di Riau dan Sumatera Selatan.
Dia mengatakan, saat ini terdapat 274 unit manajemen izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK) hutan alam (HPH) yang menjadi anggota APHI dengan luas wilayah kelola 24,5 juta hectare yang siap menghadapi karhutla.
“Kesiapan anggaota APHI sudah matang,” ucapnya.
Untuk memastikan kesiapan menghadapi karhutla, anggota APHI akan mengikuti apel siaga di Palembang, Sumatera Selatan, pada hari ini. Apel juga akan dihadiri Menkopolhukam, Luhut Panjaitan dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.
Irsyal menyebutkan bahwa pihak kami juga bekerjasama dengan Persatuan Sarjana Kehutanan Indonesia (Persaki). “Kami juga akan mengkoordinasikannya dengan satgas kebakaran hutan dan lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” katanya, seperti yang dilansir industi.bisnis, Senin (07/03).
APHI terus berinovasi dalam program kerjasama dengan masyarakat untuk pengendalian kebakaran. Selain melakukan pelatihan dan peningkatan kapasitas Masyarakat Peduli Api, anggota APHI kini juga mengembangkan program desa tanpa api. Lewat program ini, anggota APHI akan membantu menyiapkan peralatan pengolahan lahan tanpa bakar bagi masyarakat desa, imbuhnya.
“Anggota APHI juga melakukan pembuatan program agroforestry di 500 desa untuk Desa Makmur Peduli Api (DMPA),” tuturnya.
Titik panas tersebar di lima daerah, yakni Kota Dumai, Kabupaten Pelalawan, Rokan Hilir, Bengkalis, dan Kabupaten Kepulauan Meranti. {Angga Pratama}