Dorong Sustainable Development, Pemerintah Bentuk Aliansi Eko-Kawasan Sumsel

 Dorong Sustainable Development, Pemerintah Bentuk Aliansi Eko-Kawasan Sumsel

Aliansi Eko-Kawasan Sumatera Selatan akan membantu memonitoring dan melacak aktifitas pengelolaan sumberdaya hutan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan {Gambar: Greenpeace}


Medialingkungan.com – Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menyambut baik rencana penanganan deforestrasi dan degradasi lahan, utamanya di lahan gambut, serta kebakaran hutan yang secara sistemik memberikan dampak terhadap iklim di Sumatera Selatan.

Dalam menangani masalah-masalah tersebut pemerintah membentuk Aliansi Eko-Kawasan Sematera Selatan. Aliansi tersebut beranggotakan pemerintah pusat dan daerah, masayarakat sipil, komunitas lokal, dan perusahaan (swasta).

Alex Noerdin mengatakan, aliansi ini akan sangat membantu dalam memonitoring dan pelacakan aktifitas pengelolaan sumberdaya hutan. Selain itu, melalui aliansi tersebut, pemerintah bisa mendapatkan masukan dalam menyusun kebijakan terkait hutan untuk membuat model lanskap pembangunan berkelanjutan.

Alex mengakui bahwa arah pembangunan Sumatera Selatan kini mulai menerapkan pola-pola yang ramah lingkungan pada upaya peningkatan produktifitas yang didasari oleh asas kelestarian.

“Praktik-praktik pengelolaan lahan dewasa ini yang bersifat business as usual berbahaya bagi lahan gambut kita yang sudah rapuh,” ujar Alex, Senin (07/12).

Lebih lanjut ia katakan, pembangunan ramah lingkungan hanya dapat dilakukan melalui pendekatan yang partisipatif yang melibatkan semua pemangku kepentingan. “Ini memang upaya yang ambisius, tapi ini merupakan satu-satunya opsi untuk mendatangkan perubahan yang berarti, menjamin proteksi lingkunghan, serta merangsang pertumbuhan ekonomi.”

Senada pernyataan Alex, Managing Director Sustainability Asia Pulp & Paper Group (APP) Aida Greenbury menilai, pendekatan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan merupakan satu-satunya cara untuk memproteksi lanskap alami Indonesia.

“Kemitraan publik-swasta akan memainkan peran sangat penting dalam membantu komunitas-komunitas lokal mengelola lahan untuk pembangunan ekonomi serta melindungi hutan,” kata Aida.

Program percontohan pengelolaan lanskap untuk pelestarian hutan Aliansi Eko-Kawasan Sumatera Selatan akan memperoleh sebagian pendanaan dari Program Perubahan Iklim Pemerintah Norwegia dan Unit Perubahan Iklim Pemerintah Inggris. {Fahrum Ahmad}


Redaksi Medialingkungan.com

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *