Eksotisme Anggrek Bung Karno Di Bukit Menumbing Bangka Barat

 Eksotisme Anggrek Bung Karno Di Bukit Menumbing Bangka Barat

Pengunjung Bukit Menumbing Bangka Barat (gambar:Istimewa)


Medialingkungan.com – Sebuah tempat yang menjadi pengasingan Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno, Bukit Menumbing di Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka-Belitung (Babel). Tempat ini menyimpan sejuta eksotisme kekayaan alam hayatinya yaitu tanaman anggrek. Ternyata Anggrek Robiquieta spatulata yang dinamakan Anggrek Soekarno ini tumbuh subur di Habitat aslinya di kawasan timur bukit Menumbing.

Anggrek species yaitu Robiquieta spatulata memiliki eksotisme tersendiri. Bunganya yang begitu molek dengan warna bunga yang sangat mencolok yakni warna dasar kuning dengan kombinasi bercak-bercak coklat, memang ukuran bunganya kecil sekitar 1,5 cm

Karena berbunga kecil bunganya terlihat eksotik saat mekar, dimana dalam satu tangkai bunga jumlah bunganya dapat mencapai 30 sampai 40 kuntum menjuntai ke bawah.

Bunga ini, hidup epifit dan di ketinggian ± 350 Dpl, dengan tingkat kelembaban sekitar 25°C. Eksotisme anggrek ini terkuak saat tim ekspedisi Bangka Flora Society yang dipimpin oleh Ketua Harian BFC Dian Rossana Anggraini didampingi 8 orang anggota (tiga dari Sungailiat, Kabupaten Bangka dan lima orang anggota dari Muntok, Kabupaten Bangka Barat).

Menurut pengurus tim ekpespedisi BFC Yulli Thulistianto, habitat anggrek ini cukup luas dan sangat terjaga keberadaannya, hal ini terbukti dengan tumbuh suburnya spesies flora dan pohon-pohon besar berdiameter sekitar 1 meter sebagai tempat menempelnya anggrek tersebut banyak dijumpai.

Di daerah perbukitan lainnya di Bangka Belitung juga dijumpai jenis anggrek ini, namun di Bukit menumbing ini cukup banyak dan daerahnya luas. Ketika tim ekspedisi memasuki kawasan ini sudah disuguhi bunga yang cukup semerbak karena hampir semua yang dijumpai tim ekspedisi sedang berbunga.

“Robiquieta spatulata memang asing kedengarannya bagi masyarakat luas begitu pun masyarakat di Mentok Bangka Barat, termasuk komunitas anggrek di Muntok sendiri, namun bagi penggemar anggrek spesies di Muntok yang biasa hunting di kawasan menumbing biasa menyebutnya Anggrek Bung Karno,” katanya.

Melalui informasi dari Imam salah anggota tim ekspedisi yang merupakan maniak anggrek spesies di Muntok, anggrek tersebut dinamai “Anggrek Bung Karno” mengandung dua makna.

Thulist menjelaskan pertama karena terdapat di bukit menumbing tempat pengasingan Bung Karno. Alasan kedua, warnanya memberikan kesan gagah segigih Bung Karno memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Melalui hasil ekspedisi ini Imam berjanji akan berupaya menjaganya dari kepunahan dengan cara melakukan pemantauan di habitat aslinya secara berkala,” ungkap Thulist.

Sementara itu Ketua BFC, Dian menilai perilaku menjaga kekayaan hayati ini harus dipelihara oleh setiap insan penggemar tanaman. Dian juga memberikan masukan buat maniak anggrek di Muntok selain anggrek Bung Karno (Robiquieta spatulata).

“Bukit Menumbing selain memiliki sejarah, juga tidak kalah kalau menumbing juga menyimpan sejuta eksotisme yang menjadi kekayaan keanekaragaman anggreknya,” ungkap Thulist. (DN)

 

 

 


Redaksi Medialingkungan.com

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *