Konsultasi AMDAL Tambang emas PT. ASA dianggap kurang partisipatif
Enam Aktivis Greenpeace Mencegat Anjungan Shell

Kapal Blue Merlin (Gambar: tinypic)
Medialingkungan.com – Enam aktivis Greenpeace mencegat Anjungan Shell yang sedang dibawa menuju Arktikdi tengah samudra pasifik, 750 mil arah barat laut Hawaii dan berhasil memanjat anjungan seberat 38 ribu ton tersebut.
Tim relawan di berbagai negara saat ini tengah menyiapkan tenda di bawah geladak utama Anjungan Polar Pioneer. Para relawan ini memiliki persediaan makanan untuk beberapa hari kedepan, dan dilengkapi juga teknologi untuk berkomunikasi langsung dengan para pendukung di seluruh belahan bumi.
Pagi tadi (07/04), enam aktivis dari Amerika Serikat, Jerman, Selandia Baru, Australia, Swedia dan Austria ini bergerak cepat dari kapal karet yang diluncurkan oleh Kapal Greenpeace Esperanza menuju Polar Pioneer yang akan digunakan Shell untuk mengebor minyak di Laut Chukchi.
Kemudian, enam aktivis itu membentangkan spanduk berisi 6,7 juta nama orang di seluruh dunia yang menentang pengeboran minyak di Arktik.
Aliyah Field, salah satu dari ke-enam aktivis itu berkicau langsung dari Polar Pioneer melalui akun twitternya: “Kami berhasil! Kami saat ini berada di anjungan Shell. Dan kami tidak sendiri. Setiap orang bisa membantu mengubah anjungan ini (menjadi alat) untuk menunjukkan kekuatan rakyat! #TheCrossing.”
“Kami di sini untuk menyoroti kurang dari 100 hari, Shell akan mengebor minyak di Arktik. Lingkungan yang masih asli ini butuh perlindungan demi generasi masa depan dan semua kehidupan yang akan menyebutnya ini sebagai rumah,” ujar Johno Smith, dari Selandia Baru, yang juga bagian dari enam aktivis itu, berdasarkan siaran pers Greenpeace yang diterima Medialingkungan.com melalui surel.
Dia menambahkan, tindakan Shell mengeksploitasi es yang sedang mencair justru akan meningkatkan bencana yang dibuat manusia. Perubahan iklim adalah nyata dan telah menimbulkan rasa sakit dan penderitaan pada saudara-saudara kita di Pasifik.
“Saya percaya bahwa menyoroti apa yang dilakukan Shell akan mendorong lebih banyak orang untuk mengambil langkah tegas terhadap mereka dan perusahaan lainnya yang berusaha menghancurkan planet ini demi keuntungan belaka. Saya hanyalah satu suara dari sini, tapi saya tau bahwa saya tidak sendiri, jutaan atau bahkan miliaran suara yang mendesak pemenuhan hak untuk hidup aman dan sehat akan memiliki kesempatan besar untuk mengubah sesuatu,” ungkapnya.
Polar Pioneer yang diangkut oleh kapal angkat berat sepanjang 712 kaki (217 meter) yang disebut Blue Marlin ini adalah satu di antara dua kapal pengeboran yang akan bertolak menuju Arktik untuk memenuhi kebutuhan Shell pada tahun ini.
Kapal lainnya, Noble Discover kapal pengeboran tertua di dunia dimiliki oleh Noble Drilling yang telah mengaku bersalah pada Desember 2014 terkait tindak pidana berat sehubungan dengan delapan kali usaha Shell yang gagal mengebor di Samudra Arktik pada tahun 2012.
Kedua kapal pengeboran yang akan melintasi Pasifik ini diharapkan tiba di Seattle (3) sekitar pertengahan April sebelum bertolak menuju Laut Chukchi. (Angga Pratama)