Proyek Jalan Tol Ancam Kurangi RTH di Makassar

 Proyek Jalan Tol Ancam Kurangi RTH di Makassar

Potret pohon yang telah ditebang dijalan A. P. Pettarani, Makassar demi melancarkan pembangunan jalan tol (Gambar: Kompas TV)


Medialingkungan.com – Sekitar 1.000 pohon telah ditebang dijalan A. P. Pettarani Makassar pada Rabu (23/05/2018) untuk kepentingan proyek pembangunan jalan tol. PT. Bosowa Marga Nusantara (BMN) selaku pihak pelaksana jalan tol mulai melakukan penebangan pohon dan pelebaran jalan demi kelancaran jalannya pembangunan.

Pembangunan jalan tol tersebut untuk mengurangi kepadatan kendaraan (macet) di kota Makassar, terkhusus dijalan A. P. Pettarani. Diperkirakan pekerjaan jalan tol tersebut selama 22 bulan dan panjang jalan tol tersebut 4,3 km dengan jumlah anggaran proyek tersebut sebesar Rp. 2,2 triliun.

“Penebangan 1.000 pohon yang dilakukan untuk pembangunan proyek jalan tol akan mengurangi ruang terbuka hijau (RTH) kota Makassar, yang dimana telah diatur dalam perda, RTH tidak boleh kurang dari 30%, jika tidak, kurang daerah resapan air dan rawan banjir, dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat yang sering melewati jalan A. P. Pettari terkhusus pengedara,” tegas Iqbal Djalil, ketua komisi B DPRD kota Makassar, dilansir Tribunmakassar.com, Senin (28/05/2018).

Peryataan yang hampir sama dilontarkan oleh Ketua Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sulsel, Muhammad Al-Amien.

“Proyek jalan tol seharusnya disosialisasikan terlebih dahulu  kepada publik agar ada pegawasan bersama oleh masyarakat, belum lagi penebangan pohon perlu mendapatkan masukan oleh masyarakat, ditambah jalan A. P. Pettarani salah satu tempat yang sering digenangi air ketika musim hujan, dikhawatirkan ketika proyek ini berjalan genangan air semakin tinggi,” ujar Al-Amien dilansir Tribunmakassar.com, Senin (28/05/2018).

Dirut PT. Bosowa Marga Nusantara, Anwar Toha selaku kontraktor proyek menengaskan bahwa pembangunan yang berdampak pada pengurangan RTH tersebut akan diantisipasi dengan penanaman sejumlah pohon.

“Selama pembagunan tersebut, RTH kota Makassar akan berkurang, solusinya kami akan membuat RTH baru di kota Makassar dengan menanam 6.000 pohon dilokasi yang telah disepakati bersama dengan pemerintah kota Makassar. Salah satu lokasi yang telah ditetapkan berada di taman mangrove Kelurahan Untia, Kecematan Biringkanaya, Makassar,” kata Anwar dilansir Tribunmakassar.com, Senin (28/05/2018). (Muhammad Andy Kurniawan)


Redaksi Medialingkungan.com

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *