Konsultasi AMDAL Tambang emas PT. ASA dianggap kurang partisipatif
Pulau Sumba Menuju 100% Pasokan Listrik dari Energi Baru dan Terbarukan
Medialingkungan.com – PLN Operasi Indonesia Timur berkomitmen terus meningkatkan pasokan listrik dari energi baru terbarukan. Di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebesar 55% listriknya dipasok dari energi baru dan terbarukan (EBT).
Sejak diresmikan Desember 2013 lalu, PLN Operasi Indonesia Timur mengoperasikan beberapa pembangkit listrik berbasis EBT (mikro hidro dan surya) di pulau Sumba, yaitu Pusat Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Kamanggih daya 1 x 40 kilo Watt (kW), PLTMH Lapopu daya 2 x 800 kW dan Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) Saluran daya 1 x 150 kilo Watt peak (kWp).
Saat ini pasokan listrik yang bersumber energi baru dan terbarukan di pulau Sumba adalah PLTMH Lokomboro daya mampu 2,3 MW, PLTMH Laputi 32 kW, PLTS Bilachenge 480 kWp, PLTMH Kamanggih 40 kW dan PLTMH Lapopu 1,6 MW sehingga total daya energi baru terbarukan sebesar 4,452 MW.
Dengan beroperasinya PLTMH dan PLTS tersebut maka kini kebutuhan listrik di pulau Sumba mayoritas dipasok dari pembangkit berbahan bakar energi terbarukan (55%).
Total beban puncak di pulau Sumba yang terdiri dari empat kabupaten yaitu Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Tengah, Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya sebesar lebih kurang 8 Mega Watt (MW).
Hal ini merupakan tahapan perjalanan pulau Sumba menuju iconic island dimana nantinya 100% kebutuhan listrik di pulau ini akan dipasokan dengan energi baru dan terbarukan.
Hal ini tentu sangat signifikan dalam menekan biaya produksi listrik. Dalam sambutannya Vickner Sinaga meminta agar PLN Wilayah NTT dan PLN Area Sumba terus mengusahakan penambahan pembangkit non BBM agar terwujud Sumba 100% EBT pada tahun 2014 dengan memanfaatkan local wisdom. (MFA)