Konsultasi AMDAL Tambang emas PT. ASA dianggap kurang partisipatif
Sambutan Menteri Lingkungan Hidup pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia
![Sambutan Menteri Lingkungan Hidup pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia](https://medialingkungan.com/wp-content/uploads/2014/05/k2_items_src_ab98897d60eaa0d05c1862c118538407.jpg)
logo resmi hari lingkungan hidup 2014
Medialingkungan.com – Setiap tanggal 5 Juni, pasca ditetapkan pada tahun 1972 oleh Badan Lingkungan Hidup PBB (UNEP) sebagai Hari Lingkungn Hidup Sedunia, kini seluruh negara di penjuru dunia memperingatinya sebagaiajang campaign untuk meningkatkan kesadaran tentang lingkungan dan mendorong perhatian serta tindakan politik di tingkat dunia.
Tahun ini, peringatan ini mengusung tema “Raise your voice not the sea level”. Menlh menyebutkan, tema ini sangat relevan dengan Indonesia, karena selain sebagai negara kepulauan dengan 13.466 pulau dan dengan panjang pesisir 95.181 km, sekitar 60 persen penduduk juga bermukim dan menyumbang 6,45 persen GDP nasional.
Selain itu, wilayah pesisir mempunyai potensi SDA yang sangat menakjubkan yaitu 14 persen terumbu karang dunia, 27 persen mangrove dunia serta 25 persen ikan dunia, dengan berbagai biota yang hidup didalamnya. Bahkan disebut sebagai Marine Mega-Biodiversity terbesar di dunia, karena memiliki 8.500 species ikan, 555 species rumput laut dan 950 species biota terumbu karang.
Peringatan hari lingkungan hidup tahun 2014 ini diharapkan menjadi momentum pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup secara lebih konsisten dengan komitmen yang lebih tinggi. Sumber daya alam (SDA) yang kita miliki perlu dikelola untuk masyarakat dengan tidak hanya mempertimbangkan generasi masa kini tetapi juga generasi yang akan datang. Pengelolaan lingkungan hidup mendorong pemanfaatan SDA secara arif.
Pada peringatan kali ini, Balthasar Kambuaya beri sambutan khususnya pada masyarakat Indonesia.
“Saya mengingatkan bahwa sesuai tema hari lingkungan hidup tahun ini, maka perhatian terhadap kerusakan serta dampak perubahan iklim terhadap ekosistem pesisir menjadi hal yang penting untuk diperhatikan”, Ujar Balthasar.
Dalam sambutannya, ia juga mengatakan, kesamaan pandang dan langkah antara pemerintah dan pemerintah daerah perlu lebih ditingkatkan, demikian halnya dengan keterlibatan masyarakat dan dunia swasta. Kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup serta pengelolaan SDA yang tidak berkelanjutan, dapat mengganggu ketahanan lingkungan hidup yang pada akhirnya akan mengancam peri kehidupan masyarakat. Ketahanan lingkungan hidup adalah kunci untuk menjaga jasa ekosistem dan menghindari dari bencana lingkungan khususnya dampak perubahan iklim. Ketahanan lingkungan meliputi upaya pemulihan/perbaikan lingkungan dan pengelolaan sumberdaya dengan mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungannya sehingga tercapai stabilitas ekonomi dan sosial secara berkelanjutan.
“Saya berharap dengan komitmen dan kerjasama kita dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup Indonesia temasuk wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, tambahnya”. (DN)
Sumber : Kementrian Lingkungan Hidup.