Konsultasi AMDAL Tambang emas PT. ASA dianggap kurang partisipatif
Superkatalis: Cara Baru Mengubah Gas Rumah Kaca

Ilustrasi Gas Pembuangan Pabrik. (Gambar: Rinagu.com)
Medialingkungan.com – Para ilmuwan menerangkan bagaimana mereka membuat katalis berbasis nikel tinggi yang diperkuat dengan timah dan cara untuk mengubah CO2 dan CH4 menjadi gas sintesis yang digunakan untuk menghasilkan bahan bakar dan berbagai bahan kimia yang bernilai. Hal ini diterbitkan dalam sebuah studi oleh Applied Catalysis B: Environmental.
Proyek katalis baru dan hemat energi merupakan bagian dari proyek the Engineering and Physical Sciences Research Council’s Global Research. Proyek ini sedang mencari cara untuk menekan dampak pemanasan global di Amerika Latin. Penelitian ini telah membuat Universitas Surrey mengajukan paten untuk golongan ‘supercatalysts’ baru untuk daur ulang CO2.
Menurut Global Carbon Project yang dilansir dari sciencedaily.com menerangkan bahwa, emisi CO2 global mengalami peningkatan pada 2017 untuk pertama kalinya dalam empat tahun, dengan output karbon yang terus bertambah rata-rata tiga persen tiap tahunnya sejak 2006.
Selagi teknologi penangkapan karbon sudah lazim, hal ini bisa memakan biaya, dan dalam kebanyakan kasus, akan memerlukan kondisi ekstrim dan tepat agar prosesnya berhasil. Diharapkan katalis baru ini akan membantu membuat teknologi ini semakin banyak tersedia diseluruh industri, dan lebih mudah dan murah untuk diekstraksi dari atmosfer.
“Ini adalah proyek yang sangat menarik dan kami yakin telah mencapai sesuatau yang dapat memberi dampak nyata pada emisi CO2,” kata Dr. Tomas R. Reina dari Universitas serrey dilansir dari sciencedaily.com.
“Tujuan kita semua mengejar ilmuwan iklim adalah cara untuk membalikkan dampak gas berbahaya diatmosfer kita – teknologi ini, yang dapat melihat gas-gas berbahaya tersebut tidak hanya dikeluarkan, namun diubah menjadi bahan bakar terbarukan untuk digunakan di negara-negara miskin,” lanjutnya.
Profesor Harvey Arellano-Garcia, Kepala Riset Departemen Teknik Kimia di Universitas Surrey menyatakan bahwa, dengan menggunakan CO2 dengan cara ini merupakan alternatif untuk metode penangkapan karbon tradisional yang dapat memberikan dampak yang cukup besar terhadap kesehatan planet kita. “Kami sekarang mencari mitra yang tepat dari industri untuk menggunakan teknologi ini dan mengubahnya menjadi proses yang mengubah dunia,” tegasnya. (Khalid Muhammad)