Konsultasi AMDAL Tambang emas PT. ASA dianggap kurang partisipatif
400 Milliar Ton Gas Metana di kutub Utara dan Selatan Terancam Mencair
Medialingkungan.com – Metana adalah hidrokarbon yang mirip dengan karbondioksida. Kedua gas tersebut memiliki peran penting dalam pemanasan global atau gas rumah kaca. Namun metana lebih berbahaya jika dibandingkan dengan karbondioksida karena metana dapat memerangkap panas matahari 21 kali lebih kuat dibanding karbondioksida. Jika menelisik dan mengingat kembali bahwa gas metana juga terseimpan di dalam tumpukan es di Kutub Utara dan Selatan. Sebuah hal yang pasti bahwa pemanasan global menjangkau seluruh wilayah di dunia termasuk wilayah gunung es di kedua kutub tersebut., sehingga gas metana beku yang berada dalam lapisan es tersebut juga ikut terlepaskan ke atmosfer.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa Antartika menyimpan kurang lebih 400 miliar ton metana beku. Gas ini dilepaskan sedikit demi sedikit ke atmosfer seiring dengan semakin banyaknya bagian-bagian es di antartika yang mulai runtuh dan mengalami penncairan. Bila Antartika kehilangan seluruh lapisan esnya, maka 400 miliar ton metana tersebut akan terlepas ke atmosfer. Temuan ini belum termasuk metana beku yang tersimpan di dasar laut yang juga terancam mencair jika panasnya suhu sanggup menembus hingga dasar laut.
NASA mencatat, Kalkulasi emisi gas metana yang dihasilkan oleh hewan dan manusia tiap tahunnya adalah sebagai berikut : Seperti yang dimuat VOA Tahun 2013 lalu, beberapa ilmuwan dalam jurnal “Nature” melaporan bahwa milyaran gas metana terperangkap di bawah es Arktik selama ribuan tahun dan dapat bocor saat suhu global memanas. Para ilmuwan itu menegaskan jika metana ini terlepas secara besar-besaran, maka akan menjadi ancaman yang besar terhadap keberlangsungan hidup manusia. Bahkan para ilmuwan itu memperkirakan kerugian ekonomi dunia yang dapat diakibatkan kebocoran itu mencapai $ 60 triliun. (AND)