Dampak Perubahan Iklim Terhadap Gizi Padi

 Dampak Perubahan Iklim Terhadap Gizi Padi

Ilustrasi padi. (Gambar: Kompas)


Medialingkungan.com – Perubahan iklim sangat berdampak terhadap hilangnya kandungan gizi pada padi. Menurut para ahli, jika terdapat suatu lahan padi dengan konsentrasi karbondioksida yang tinggi maka kandungan gizi dan vitamin dari padi tersebut akan berkurang.  Hal ini diungkapkan dalam laporan jurnal Science Advence, Rabu (23/05/2018).

“Jika tidak bergegas, ya pasti akan ada dampak negatif pada kesehatan manusia,” ujar Kristie Ebi, peneliti kesehatan masyarakat dari Universitas Washington di Seattle dan salah satu penulis studi, dilansir The Washington Post, Rabu (23/05/2018).

Saat ini, atmosfer bumi memiliki konsentrasi rata – rata kandungan karbondioksida yaitu 410 bagian per juta dan akan terus bertambah sekitar 2 juta bagian per tahunnya.

Beberapa ahli dari berbagai negara yaitu Jepang, China, Australia, dan Amerika Serikat melakukan pengujian terhadap 18 varietas padi yang ditanam di luar ruangan dengan konsentrasi karbondioksia dari 568 hingga 590 bagian per juta.

Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa padi yang ditanam pada area dengan konsentrasi karbondiosida yang tinggi membuat kandungan beberapa vitamin dalam padi yaitu B1, B2, B5, dan B9 (folat), sejumlah protein, zat besi, dan zinc semakin menurun.  Menurut penelitian yang dipimpin Chunwu Zhu dari Akademik Ilmu Pengetahuan China, beras menyumbang kira – kira 25 persen dari seluruh kalori global.

 “CO2 adalah faktor yang dapat membuat tanaman tumbuh lebih banyak,” kata Lewis Ziska, peneliti lain yang terlibat dalam studi ini.

“Namun, bila tumbuhan tumbuh lebih banyak bukan berarti kualitas tanaman akan bagus,” tambahnya.

Kandungan konsentrasi karbondioksida saat ini merupakan yang tertinggi sejak 800 ribu tahun terakhir yang memungkinkan bahwa kandungan gizi yang ada pada padi juga telah kehilangan separuhnya. 

Fakta lain juga mengungkapkan bahwa selain padi juga terdapat gizi gandum yang akan menurun apabila terjadi peningkatan suhu bumi (bumi menghangat).

Professor Chuck Rice, seorang Professor Agronomi dari Universitas Kansas mengatakan bahwa penurunan kandungan gizi yang diakibatkan oleh konsentrasi CO2 yang tinggi juga dialami oleh tanaman lain seperti kandungan protein dari biji – bijian turun dari 2 hingga 10 persen. (Nurul Fadilah)


Redaksi Medialingkungan.com

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *