Peneliti: Mobil Listrik Justru Tidak Ramah Lingkungan

Ilustrasi pengisian energi pada mobil listrik (Gambar: Istimewa)
Medialingkungan.com – Mobil listrik dengan bahan bakar batu bara seperti yang lazimnya digunakan, mungkin saja kita menganggapnya ramah lingkungan. Namun, pada studi yang baru-baru ini diterbitkan Proceedings of the National Academy of Sciences yang diteliti oleh Julian Marshall, seorang profesor dari Universitas Minnesota, dikemukakan bahwa kendaraan dengan jenis seperti itu sesungguhnya berpotensi besar membuat udara kotor, dan berkontribusi pemanasan global.
Menurut khalayak banyak, penelitian ini menimbulkan kontroversi dengan kesimpulan tersebut. Pasalnya, manusia diprediksi akan menggunakan kerndaraan tersebut guna menghemat bahan bakar fosil yang semakin menipis dan mahal harganya.
“Sayangnya, saat kawat terhubung ke sebuah kendaraan listrik di salah satu ujungnya dan pembangkit listrik tenaga batu bara di ujung lainnya, ada konsekuensi lingkungan yang lebih buruk daripada mengendarai mobil bertenaga bensin normal,” kata Ken Caldeira dari Carnegie Institution for Science, yang juga berasumsi sama dengan hasil penelitian itu.
“Banyak teknologi yang kita anggap sebagai bersih … tidak lebih baik daripada bensin,” kata Marshall.
Pada dasarnya jika konsep pemakaian tenaga listrik ini berasal dari batu bara, maka mobil listrik menghasilkan 3,6 kali lebih banyak jelaga dan asap kematian daripada bahan bakar fosil yang saat ini masih mayoritas digunakan manusia. (MFA)