David Puttnam Produseri Film Tentang Aktivis Greenpeace (Arctic30)

 David Puttnam Produseri Film Tentang Aktivis Greenpeace (Arctic30)

David Puttman, Peraih Academy Award untuk kategori film terbaik melalui filmnya Chariots of Fire (1981) (Gambar : heyuguys)


Medialingkungan.com – Produser ternama kelahiran Southgate, London, Britania Raya, David Puttnam kembali memproduseri film terbarunya bertajuk Arctic30. Film ini bercerita mengenai sekelompok aktivis lingkungan Greenpeace yang pernah ditahan oleh tentara Rusia saat perjalanannya ke perusahaan minyak terbesar Rusia.

Produser yang menerima penghargaan Academy Award untuk kategori film terbaik, Chariots of Fire (1981) mengatakan, salah satu cara yang paling efektif untuk memengaruhi orang adalah melalui bioskop. Pengalaman yang banyak di dunia film, ditambah karir sebagai aktivis lingkungan yang memimpin suatu komite yang mengawasi perubahan iklim pada 2005 – menjadi bekal dan semakin meyakinkan dirinya dalam menggarap film itu.

“Dengan enggan, dan agak terlambat dalam hidup, saya harus datang untuk berdamai dengan kenyataan bahwa satu-satunya alat profesional yang saya miliki adalah dari produser,” ujar Puttnam (74), berbicara di Cannes seperti dilansir Variety, Senin (18/05).

Untuk menyelesaikan proyek film itu, Puttnam dikabarkan bekerja sama dengan seorang pengusaha filantropik dan produser film asal Saudi Arabia, Hani Farsi.

“(Saya) Tidak benar-benar percaya pada kebetulan, saya menemukan diri saya menyerap aya yang diceritakan Ben Stewart tentang petualangan ‘The Arctic Thirty’ pada waktu yang sama saat didesak oleh teman dan rekan saya, Hani Farsi, menggunakan keterampilan lama saya untuk menggunakan kepedulian saya terhadap masalah lingkungan,” jelas Puttnam.

Mereka akan menghasilkan film berdasarkan kisah “Don’t Trust, Don’t Fear, Don’t Beg” oleh Ben Stewart, Kepala Media Greenpeace. Di dalam ceritanya, akan dijelaskan bagaimana para aktivis Greenpeace mencapai perusahaan minyak terbesar Rusia – yang melakukan pengeboran di Kutub Utara, dan perjalanan mereka pada bulan berikutnya di dalam penjara di Murmansk. Puttnam berharap dapat membantu membawa cerita tersebut ke layar lebar.

Farsi mengatakan ia telah berteman dengan Puttnam selama beberapa tahun dan telah bekerja sama di sejumlah proyek lain melalui yayasannya. “Ini merupakan ambisi lama saya untuk menemukan sebuah proyek film yang kita bisa bekerja bersama-sama dan membaca naskah buku Ben, saya langsung tahu bahwa ini lah yang tepat,” kata Farsi.

“Rencana mereka adalah sederhana dan damai – untuk membawa kapal pemecah es Greenpeace ke sisi rig (alat pembor) yang terapung di lepas pantai untuk mencegah ekstraksi minyak dari perairan Arktik yang sangat dingin,” tambah Farsi.

Pada September tahun 2013 lalu, 30 laki-laki dan perempuan melakukan perjalanan ke Kutub Utara membawa kapal pemecah es Greenpeace ke rig terapung untuk mencegah ekstraksi minyak. Sebelum mereka bisa melakukannya, kapal mereka ditarik dari udara oleh pasukan Rusia dan ditarik ke Murmansk. Kelompok itu dibebaskan setelah dua bulan penjara.

Dalam akun twitter resminya, Farsi mengumumkan bahwa dirinya akan membuat sebuah film yang didasarkan pada Arctic30. “Ini mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya untuk bekerja dengan David,” tulisnya (18/05). (Fahrum Ahmad)


Redaksi Medialingkungan.com

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *