Konsultasi AMDAL Tambang emas PT. ASA dianggap kurang partisipatif
Gempa di Jepang dan Ekuador, Ilmuan : Indonesia Juga Berpotensi Kena

Rumah warga yang hancur akibat gempa berkekuatan 6,2 SR yang terjadi di Prefaktur Kumamoto, Jepang (Gambar : TEMPO)
Medialingkungan.com – Dunia digemparkan oleh bencana gempa yang terjadi beberapa hari terakhir. Di Jepang, berpusat di Prefektur Kumamoto Pulau Kyushu, gempa telah terjadi dua kali. Pertama pada Kamis (15/04) yang berkekuatan 6,2 Skala Richter (SR), dan dalam kurun waktu 28 jam kedepan terjadi gempa kedua dengan kekuatan yang lebih besar, yaitu 7,4 – 7,8 SR. Gempa ini menewaskan 41 orang tewas, dan ribuan orang lainnya cedera.
Selang beberapa jam setelah gempa kedua di Jepang, terjadi lagi gempa di Negara Ekuador dengan kekuatan 7,8 SR. Gempa ini menewaskan sekitar 413 orang dan juga sebabkan sekitar 2527 orang terluka. Kerusakan yang terjadi sangat luas, selain merusak rumah warga gempa tersebut juga menghancurkan infrastruktur seperti jembatan di selatan Guayaquil yang berjarak sekitar 300 km dari pusat gempa.
Kedua wilayah gempa tersebut dipastikan masuk dalam kawasan Cincin Api atau Ring of Fire. Wilayah Cincin Api ini merupakan pertemuan antar lempeng, utamanya lempeng pasifik. Kawasan ini membentang sepanjang 40ribu km, mulai dari Pantai Barat Amerika Selatan, Amerika Utara, Kanada, Semenanjung Kamtschatka, Jepang, Indonesia, Selandia Baru dan kepulauan Pasifik Selatan.
Untuk wilayah Indonesia yang juga termasuk dalam kawasan cincin api, gempa tak bisa di hindari. Indonesia termasuk daerah rawan gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.
Seperti yang di lansir Kompas.com Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan, “Dibanding Ekuador, ancaman gempa subduksi lempeng lebih besar dialami Indonesia yang seolah dikepung generator gempa dari berbagai arah”.
Para ilmuan yang termasuk dalamnya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), tim ahli Institut Teknologi Bandung (ITB), dan BKMG memprediksi adanya potensi gempa dengan kekuatan 9 SR di wilayah Mentawai, Sumatera Barat dan juga bagian selatan Jawa tak luput dari ancaman gempa dengan perkiraan kekuatan gempa 8,2 – 8,8 SR. {Suterayani}