Kawah Ijen: Atraksi dan Kombinasi Gejala Alam yang Menakjubkan

 Kawah Ijen: Atraksi dan Kombinasi Gejala Alam yang Menakjubkan

Wisatawan Membanjiri Kawah Saat Dini Hari untuk Menyaksikan “Blue Fire.” (Gambar: travel.kompas.com)


Medialingkungan.com – Indonesia tak usainya menyuguhkan kepada kita gejala alam yang sangat menakjubkan. Inilah salah satu yang menjadi ciri khas Indonesia. Tidak hanya itu, fenomena alam yang kemudian menjadi destinasi wisata tersebut, memiliki sumbangsi yang besar terhadap penambahan devisa negara dan juga membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat. Salah satu dari fenomena mengagumkan itu ialah Kawah Ijen.

Kawah ijen yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia, ini memiliki pesona alam yang dapat memanjakan suasana hati para wisatawan. Barisan gunung-gunung dapat terlihat jelas di depan mata pengunjung. Belum lagi kita dapat melihat kawah terbesar di Dunia ini dari dekat.

Berkombinasi dengan gejala alam lain, Kawah Ijen akan menjadi sangat indah. Dapat dilihat pada pagi hari ketika kawah yang berwarna hijau kebiruan yang kemudian disirami sinar matahari keemasan menjadi kombinasi yang sangat menakjubkan.

Selain itu, perpaduan antara lereng yang ditumbuhi tanaman Manis rejo (Vaccinium varingiaefolium) yang berdaun kemerahan serta batuan dinding kawah berwarna kekuningan tak luput dari pandangan. Selanjutnya, pemandangan yang paling banyak diharapkan oleh sebagian besar pengunjung tak lain adalah atraksi alam berupa api biru (Blue fire).

Blue fire ini memiliki waktu tertentu untuk dapat nampak dihadapan para pengunjung. Atraksi api biru baru dapat dilihat pada waktu dini hari yaitu pada kisaran pukul 05.00 WIB. Gejala alam ini hanya ada dua di dunia, yaitu di Indonesia dan Islandia.

Namun, perlu juga diketahui bahwa pengunjung harus tetap bersikap waspada terhadap asap dari belerang. Asap ini mengandung zat kimia beracun yang dapat mengganggu kesehatan.

Kawah Ijen merupakan danau diatas gunung yang terbentuk akibat ledakan besar di Gunung Ijen yang terjadi puluhan ribu tahun silam. Hingga saat ini, status gunung ijen masih aktif.

Tak perlu mengeluarkan uang dengan jumlah besar. Cukup dengan Rp. 5000,- (hari kerja), dan Rp. 7500,- (hari libur) wisatawan sudah mendapatkan tiket masuk menikmati keindahan karya Tuhan ini.

Beberapa hari lalu, Balai Besar Konservasi Sumber Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur mengeluarkan press release mengenai klarifikasi atas program pembangunan sarana dan prasarana di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen.

Dr. Ir. Ayu Dewi Utari, M.Si., selaku Kepala BBKSDA menerangkan bahwa pembangunan yang dimaksudkan bukan toko, warung/resto, hotel, serta taman bermain, melainkan pagar pengaman pengunjung, pendopo perapian, dan toilet yang berlokasi di bibir Kawah Ijen. (Khalid Muhammad)


Redaksi Medialingkungan.com

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *