Kementerian ESDM kembangkan pemanfaatan sampah menjadi energi

Medialingkungan.com – Pemanfaatan limbah/sampah menjadi energi (waste to energy) dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Batam dan Jogyakarta mengumpulkan sampah kemdian merubahnya menjadi sumber energi.

Bergulirnya estafet kepemimpinan pemerintahan di Indonesia juga turut diimbangi dengan munculnya porsoalan lingkungan yang dinilai makin kompleks termasuk pengelolaan limbah. Produksi sampah di kota besar berbanding lurus dengan kepadatan penduduk. sebagai contoh, sebanyak 6.000 ton/hari sampah kota yang berasal dari jakarta dan sekitarnya dibuang dan ditampung di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.

Lansiran Kementrian ESDM menyebutkan, saat ini, dengan teknologi ‘landfill gas’, sampah kota di TPST Bantar Gebang telah berhasil dikonversi menjadi pembangkit listrik dengan kapasitas 12,5 MW.

Kementerian ESDM kini ini, telah mengidentifikasi sebelas pengembangan sampah kota yang akan diimplementasikan di beberapa wilayah di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 200 MW dan perkiraan investasi sebesar 7,2 triliun rupiah.

Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Koneservasi Energi (Ditjen EBTKE) mengatakan sejumlah proyek pengembangan itu sedang berada pada tahap penetapan.

Disamping itu, menetapkan harga jual listrik (feed-in-tariff) untuk tenaga listrik berbasis sampah kota juga dibutuhkan sebagai upaya untuk mendorong pengembangan waste to energy dan sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM nomor 19 tahun 2013. 

Upaya yang dilakukan pemerintah ini merupakan langkah untuk mensinergikan kepentingan pengelolaan sampah untuk kepentingan energi dan kebersihan kota, dengan membalik paradigma mengelola sampah dengan menghabiskan energi menjadi mengelola sampah untuk dijadikan energi. (MFA)