Es Antartika Mencair, Bumi Dalam Bahaya

Salah satu ilmuwan muda yang mengamati es di antartika (Gambar: ytimg)
Medialingkungan.com – Es terbesar di Antartika kian mencair tiap tahunnya. Para ilmwuan pun memperkirakan es yang berada di Antartika tidak akan bertahan lama lagi diakibatkan pemanasan global yang akn menyebabkan banjir, kekeringan, gelombang panas dan permukaan laut yang semakin tinggi.
Studi National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengungkapkan, mencairnya bongkahan besar es di Antartika bisa berpotensi membuat permukaan air laut meningkat. Kini, NASA memfokuskan penelitian terhadap bongkahan es yang disebut Larsen B Ice Shelf yang telah terbentuk sejak 10 ribu tahun yang lalu.
Posisi Larsen B terletak di Semenanjung Antartika dan membentang ke arah ujung selatan Amerika Selatan. Ini merupakan satu dari dua bidang utama benua dimana para ilmuwan telah mendokumentasikan penipisan dari formasi es tersebut.
“Studi gletser di Semenanjung Antartika memberikan wawasan jika es akan meluncur jauh ke arah selatan,” ujar Co-penulis studi dan ahli gletser di Laboratorium Jet Propulsion Nasa, Eic Rignot, seperti yang dikabarkan wowkeren, Senin (18/05).
“Es pada gletser tersebut bereaksi terhadap pemanasan iklim yang terjadi,” tambahnya.
Sebanyak 200 negara telah sepakat menegosiasikan pakta PBB pada akhir 2015 untuk memerangi perubahan iklim global.
Para ilmuwan NASA mengatakan, jika retakan es Larsen B melebar maka akan berpotensi tergelincir ke laut dan berkontribusi menyebabkan kenaikan permukaan air laut di tahun 2020 mendatang. (Angga Pratama)