Letusan Gunung Ontake Tewaskan Seorang Wanita

 Letusan Gunung Ontake Tewaskan Seorang Wanita

Satgas keamanan melakukanpenanganan korban di Gunung Ontake, Jepang (Gambar: Reuters)


Medialingkungan.com – Warga Jepang dikejutkan dengan letusan Gunung Ontake. Peristiwa tersebut menewaskan seorang wanita dan 30 lainnya luka-luka. Badan Meteorologi Jepang mengatakan, Gunung Ontake yang membentang di Prefektur Nagano dan Gifu sepanjang 200 km meletus sebelum tengah hari dan mengirim abu mengalir menuruni lereng selatan gunung selama lebih dari 3 km. Demikian diwartakan Reuters, Minggu (28/09).

Media Jepang juga merilis bahwa menurut pemadam kebakaran setempat, seorang wanita dinyatakan tewas. Selain itu, lebih dari 30 orang luka berat dan 10 dari mereka tidak sadarkan diri.

“Itu terdengar seperti petir, letusan pertama di gunung berapi ini dalam 7 tahun,” kata seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

“Saya mendengar ledakan, kemudian ledakan lagi dan semuany amenjadi gelap,” sambungnya.

Otoritas penerbangan di Bandara Haneda Tokyo mengungkapkan bahwa penerbangan domestik yang masuk mengalami keterlambatan sekitar 40-50 menit karena mereka dipaksa untuk mengubah rute. Penerbangan internasional dari dan ke Haneda tidak terpengaruh oleh letusan.

Menurut pihak kepolisian, lebih dari 250 pejalan kaki terdampar di gunung. Selain itu sekitar 230 pendaki telah berhasil turun, sementara 41 orang lainnya masih terdampar dan diharapkan dapat mencoba turun pada hari berikutnya.

Perdana Menteri Shinzo Abe yang baru saja kembali dari Amerika Serikat mengatakan bahwa ia telah memerintahkan anggota militer dalam upaya penyelamatan tersebut. Hingga pukul 20.30 waktu setempat (27/09), letusan itu masih berlangsung. 

Melansir BBC, Minggu (28/09), tim penyelemat dikabarkan kembali menemukan 30 orang pendaki di kaki gunung tersebut. Tim penyelamat melaporkan, ke-30 orang tersebut ditemukan dalam kondisi kritis, dan beberapa diantara dikabarkan ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

“Para pendaki yang berhasil ditemukan dalam kondisi kritis, bahkan beberapa diantara mereka dikabarkan sudah tidak terdengar lagi hembusan nafasnya, dan juga detak jantung mereka sudah tidak tertedeteksi,” ungkap laporan tim penyelamat. (DN)


Redaksi Medialingkungan.com

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *