Konsultasi AMDAL Tambang emas PT. ASA dianggap kurang partisipatif
Mantan Bos TEPCO Jalani Sidang Perdana Terkait Bencana Fukushima

Ilustrasi Mantan Ketua TEPCO, Tsunehisa Katsumata (Gambar: liputan6)
Medialingkungan.com – Tiga mantan eksekutif operator pembangkit listrik tenaga nukir (PLTN) Fukushima yakni, Mantan Ketua Tokyo Electric Power, Tsunehisa Katsumata, Wakil Presiden, Sakae Muto dan Mantan Wakil Presiden, Ichiro Takekuro akan menempuh sidang perdana mereka terkait kasus ledakan bom atom di Fukhusima pada tahun 2011 lalu.
Ketiga terdakwa ini kurang profesional dalam melakukan percobaan pembuatan nuklir, dalam kelalaian tersebut mengakibatkan beberapa orang mengalami cedera serta berujung kematian.
Persidangan terhadap ketiganya akan menandai kasus pertama yang dimejahijaukan terkait bencana Fukushima. Namun demikian, sampai saat ini ketiganya belum ditahan.
“Saya sangat emosional,” kata Ruiko Muto, kepala kelompok kampanye yang mendorong terjadinya persidangan, dalam konferensi pers di Tokyo.
Ruiko mengungkapkan, hal itu akan menjadi dorongan besar bagi ratusan ribu korban kecelakaan nuklir yang masih menderita dan menghadapi kesulitan.
Dia menambahkan, sebelumnya ada panel peninjauan kembali yang diputuskan, oleh kelompok yang dipilih dari kalangan warga biasa, pada Juli, sehingga untuk kedua kalinya sejak kecelakaan tersebut, ketiga orang itu harus diadili.
Keputusan tersebut mendorong jaksa mendesak kasus ini menjadi kasus pidana berdasarkan hukum Jepang. Di sisilain, jaksa sudah dua kali menolak mengajukan tuntutan kepada mereka yang didasari pada kurangnya bukti dan sedikit peluang untuk dihukum, katanya.
Dalam laporan Lembaga penyiaran publik Jepang, NHK menyatakan, ketiganya tidak mengakui bersalah atas tuduhan tersebut, dengan alasan tidak mungkin memprediksi tsunami besar menghantam pantai timur laut Jepang.
Lanjut laporan tersebut, meskipun bencana gempa bumi dan tsunami pada 11 Maret telah menewaskan 18.500 orang, tapi penyebab bencana nuklir ini tidak tercatat resmi karena tidak secara langsung membunuh siapapun.
Kecelakaan nuklir terbesar juga pernah terjadi pada peristiwa Chernobyl di tahun 1986. {Mirawati}