Parfum Tipiskan Lapisan Ozon dan Mengundang Pemanasan Global

 Parfum Tipiskan Lapisan Ozon dan Mengundang Pemanasan Global

ilustrasi penyemprotan parfum


Medialingkungan.com – Pengguna parfum kini tidak lagi hanya berasal dari kalangan orang dewasa, atau kalangan elit lainnya, baik pria maupun wanita. Saat ini, kebanyakan pengguna parfum di bumi justru di didominasi oleh remaja, terutama remaja wanita.

Daya tarik parfum yang terletak pada aromanya yang wangi dan memberi sugesti kesegaran saat setiap orang yang menciumnya. Hal tersebut membuat parfum memiliki daya tarik yang kuat bagi orang-oranguntuk mengkonsumsinya. Tujuannya adalah untuk menghilangkan bau yang tidak sedap, terutama bau badan. Aroma badan yang wangi akan membuat penggunadan orang-orang disekitar merasa nyaman, segar, dan membuat pengguna lebih percaya diri.

Secara kimiawi, parfum merupakan zat yang mengandung Chloro Fluoro Karbon (CFC). CFC adalah zat yang dapat merubah ozon menjadi oksigen seperti halnya pada proses kerja Air Conditioner (AC), kulkas, dll.

Parfum merupakan salah satu penyumbang besar CFC yang berarti parfum juga memiliki kontribusi besar dalam pemanasan global dan penipisan lapisan ozon.

Ozon mengabsorpsi radiasi ultraviolet yang dipancarkan matahari. Radiasi ini mempunyai panjang gelombang di bawah 400 nm. Spektrum dari radiasi ini, yang terletak pada panjang  gelombang di antara 290 nm – 320 nm, lebih dikenal dengan istilah radiasi UV-B. Telah terbukti bahwa peningkatan dosis  radiasi UV-B yang mencapai bumi mengakibatkan meningkatnya kasus penyakit kanker kulit, menurunkan hasil panen, dan sangat mempengaruhi kehidupan plankton dan larva ikan laut Di lapisan stratosfer ozon merupakan lapisan pelindung yang melindungi bumi dari spektrum radiasi matahari yang berbahaya untuk kehidupan.

Masuknya CFC ke atmosfer menimbulkan proses reduksi-oksidasi (redoks) antara ozon dengan unsur-unsur halogen dari senyawa CFC dan yang sejenisnya. Setiap molekul CFC mampu merusak 100 ribu molekul ozon. Sedangkan senyawa halon (berasal dari unsur halogen) mampu merusak 10 kali lebih efektif dibandingkan dengan CFC. CFC mengurai ozon menjadi oksigen dan sebuah oksigen bebas radikal yang menimbulkan suatu lapisan oksigen sehingga lapisan ozon menjadi semakin tipis yang mudah tertembus sinar ultraviolet dari matahari.

Semakin menipisnya lapisan ozon di atmosfer, bahkan sampai berlubang, dapat menimbulkan kerusakan. Karena manusia akan bermandikan sinar ultraviolet dengan intensitas tinggi yang dapat mengundang penyakit kanker kulit, katarak, serta penurunan sistem kekebalan tubuh.

Ketika CFC terlepas ke atmosfer, maka molekul CFC akan terurai menjadi atom C sendiri yang sangat reaktif terhadap atom O (rumus molekul ozon adalah O3). Ketika atom C dari pecahan freon bertemu dengan molekul O3, maka atom C akan menarik satu atom O dari ozon, yang akan mengakibatkan  timbulnya karbon monoksida (CO) dan ozon menjadi oksigen biasa (O2) karena kehilangan satu atom O-nya, ditambah lagi, ketika CO terbentuk, maka mereka akan menarik lagi satu atom O dari ozon-ozon (O3) lain sehingga menciptakan CO2, oleh karena itu ozon sebagai pelindung bumi dari sinar ultraviolet menjadi rusak, sementara CO2 memiliki efek rumah kaca yang dapat menahan panas di bumi. Dengan demikian bumi akan menjadi semakin panas. (MFA)

 


Redaksi Medialingkungan.com

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *