Microsoft Lakukan Pengembangan Teknologi Sel Bahan Bakar Revolusioner

 Microsoft Lakukan Pengembangan Teknologi Sel Bahan Bakar Revolusioner

Perusahaan IT asal Amerika, Microsoft (gambar:istimewa)


Medialingkungan.com – Perusahaan IT terbesar, Microsoft, bersama University of Maryland, Redoks Power Systems LLC dan Trans-Tech Inc, tengah melakukan pengembangan teknologi sel bahan bakar revolusioner.

Untuk mendanai pengembangan tersebut, kelompok kerja ini telah dianugerahi USD5 juta atau sekitar Rp 60,45 miliar oleh Advanced Research Projects Agency-Energy (ARPA-E).

Pengembangan ini ditengarai oleh berkembangnya konten web dan layanan cloud yang memaksa kebutuhan pusat data menjadi lebih besar dan lebih efisien, untuk terus tumbuh. 

Sebuah lansiran dari Neowin, pada Rabu (25/06) mengungkapkan bahwa proyek ini awalnya  dilaksanakan untuk menciptakan energi pusat data yang efisien dan lebih ramah lingkungan. Namun diluar ekspektasi, seiring aplikasi potensial, proyek ini menjadi tugas untuk menjalankan misi membuat sel bahan bakar.

Senior Research Program Manager untuk Layanan Yayasan Global  Microsoft, Sean James menjelaskan, visi kelompok ini untuk membawa pembangkit listrik langsung ke pusat data dengan mengintegrasikan tumpukan sel bahan bakar ke setiap server kabinet. 

James mengungkapkan, penggunaan sel bahan bakar ini nantinya akan meminimalisir kehilangan energi yang terjadi dalam rantai pasokan energi dan menggandakan efisiensi pusat data tradisional. Pasalnya, jika proyek ini berhasil maka sistem yang dihasilkan dapat secara signifikan lebih murah daripada desain pusat data tradisional. 

Tim Kerja bersama Microsoft berharap temuan ini dapat menjadi kekuatan utama mendorong adopsi teknologi dan membantu menurunkan harga teknologi,

“Dalam hal ini, mitra juga pelanggan potensial. Jika Microsoft mengadopsi sistem sel bahan bakar ini pada skala besar, mereka bisa menyediakan pasar awal yang tepat dan orang-orang kritis guna mendorong biaya sel bahan bakar turun lebih jauh,” kata Kepala Kantor Teknologi Redoks, Bryan Blackburn.

Teknologi ini juga diklaim memiliki aplikasi dengan jangkauan yang lebih luas, Pasalnya, sel bahan bakar gas alam transformasional pada akhirnya akan digunakan untuk transportasi, pemanasan dan pendinginan untuk rumah, serta listrik generasi di toko-toko dan mall. (MFA)


Redaksi Medialingkungan.com

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *