Arie Untung & Fenita Bekalkan Pendidikan Lingkungan pada Anaknya

 Arie Untung & Fenita Bekalkan Pendidikan Lingkungan pada Anaknya

Arie Untung & Fenita Bersama Anaknya(Gambar:istimewa)


Medialingkungan.com – Arie Kuncoro atau yang lebih akrab disapa Arie Untung,beserta istrinya, Fenita Arie berkomitmen untuk mendidik buah hatinya–Mesbareta Fathir Gavindaffa (8 tahun) dan Mesbasreta Aeesyah Makayla (6 tahun) untuk peka terhadap lingkungan hidup.

Pasangan ini beranggapan, kecintaan terhadap lingkugan harus dimulai dari rumah sendiri dan sejak dini diedukasikan kepada anak—dimulai dengan perilaku sederhana, membuang sampah pada tempatnya.

Arie mengakui, kedua anaknya kini gemar dan terbiasa berprilaku ramah lingkungan, bahkan hingga sampah di publik area dipungut kemudian membuangnya pada tempat pembuangan yang disediakan.

“Aku selalu mengajarkan anak-anak untuk membuang sampah pada tempatnya. Syukurlah, kalau mereka di jalan sedang makan permen pun, dan tidak melihat ada tempat sampah, bungkusnya pasti langsung dikantongin. Baru setelah ketemu tempat sampah dibuang,” tutur ayah yang lulusan Sarjana Teknik ISTN ini seperti dikutip pada anakku.net.

Selain itu, sambung Arie, untuk mengajarkan anak mencintai lingkungan hidup, ia dan Fenita tak jarang mengajak putra-putrinya menikmati alam bebas. “Bagi kami, anak-anak lebih mudah jika melihat dan merasakan sendiri seperti apa lingkungan yang indah dan sehat itu. Sehingga mereka bisa merasakan keindahannya dan tak ingin membuat alam tersebut rusak.”

Salah satu edukasi pada anak sebaiknya dilakukan secara persuasif,salah satunya dengan menjabarkan sebuah peristiwa dengan runut dan sitematis menggunakan bahasa yang sederhana dan dengan anologi yang mampu diserap anak yang sesuaikanterhadap usianya.

Pada laman Anakku.net, Arie mengulas persoalan banjir yang kala itu melanda Ibu Kota dan menjelaskan efek bencana itu, “Bahkan sewaktu banjir melanda ibukota, Arie menjelaskan dampak banjir terutama adalah aliran sungai atau got yang penuh oleh sampah. Ia mengajak anak-anaknya melihat langsung seperti apa sungai yang kotor dan dampak dari tercemarnya air sungai dan laut, termasuk bahaya yang timbul jika perairan digenangi banyak sampah.”

Arie juga kelihatan antusias terhadap pola pendidikan lingkungan yang kini mulai gencar digalakkan pada lingkungan sekolah. Pasalnya, Arie punya pengalaman menarik saat Daffa ‘si buah hati’ baru pulang dari sekolahnya lantas membuat secarik tulisan kemudian menempelnya di seluruh ruangan rumah. Kertas tersebut bertuliskan ‘no smoking’.

“Pernah Daffa pulang dari sekolah langsung membuat tulisan di kertas, No Smoking dan dia tempel di semua ruangan. Ternyata Daffa baru diajarkan efek buruk merokok dan tidak boleh merokok di area publik. Beruntunglah sekarang pendidikan di sekolah semakin bagus.” terang Arie bangga.(MFA)


Redaksi Medialingkungan.com

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *