Konsultasi AMDAL Tambang emas PT. ASA dianggap kurang partisipatif
Berbahaya, Kondisi Riau Bak Smooking Room

Kondisi kota di Riau saat diselimuti asap tebal, menyebabkan jarak pandang dan aktivitas masyarakat sangat terbatas. (Gambar: Riko Kurniawan/Mongabay)
Medialingkungan.com – Alat pengukur kualitas udara di sejumlah daerah di Sumatera menunjukkan level berbahaya akibat kabut asap. Hal ini menyebabkan aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru hampir lumpuh. Pada Jumat (04/09), mulai pagi hingga petang hanya terdapat dua keberangkatan pesawat meski jarak pandang di bawah normal.
Ibnu Hasan, Air Duty Manager Bandara SSK II kepada Mongabay mengatakan, total jadwal keberangkatan dan kedatangan 60 penerbangan. Hanya dua penerbangan berangkat, Garuda GA107 dan Lion Air JT393 dengan tujuan sama. Dua maskapai itu terpaksa berngkat meski jarak pandang hanya 500 meter, ambang batas penerbangan yang diperbolehkan. “Dua pesawat itu menginap di sini semalam. Jadi harus berangkat walau jarak pandang cuma 500 meter.”
Salah satu lokasi yang dilanda kabut asap ekstrim adalah Kota Duri. Dikabarkan bahwa pukul 07.00 WIB kemarin, indeks pencemaran udara sudah mencapai level 500 Psi. Ini merupakan level tertinggi atau di ambang batas kondisi udara berbahaya bagi kesehatan. Akibat, kabut asap ekstrim, anak-anak sekolah kembali diliburkan.
Atas masalah tersebut, Camat Mandau H Hasan Basri mengatakan bahwa dengan kondisi udara yang berada level 500 psi berdampak pada terganggunya aktivitas warga.
“Dari data yang kita terima dari PGPA Chevron pada pukul 07.00 WIB, indeks pencemaran udara di Duri Camp 500 Psi dan di Duri field 457 Psi. Ini level yang berbahaya bagi kesehatan. Makanya, siswa diliburkan lagi,” jelasnya.
Ia mengimbau, kondisi udara yang tidak sehat seperti saat ini, sangat membahayakan bagi kesehatan, masyarakat harus mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil.
Slamet Riyadi dari BMKG Pekanbaru menjelaskan bahwa satelit tercatat pukul 16.00 setidaknya ada 316 titik api terdeteksi di Sumatera. Sumatera Selatan masih yang tertinggi, yakni 128 titik — disusul Jambi 74 titik, Lampung 25, Bangka Belitung 13 dan Riau 9 titik.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumatera dan Badan Lingkungan Hidup Riau merilis data kualitas udara kemarin. Dari sebaran ISPU di 10 kota di Sumatera, Pekanbaru, Kampar, Minas, Libo (Rokan Hilir) di level berbahaya, yang merugikan kesehatan serius. (Fahrum Ahmad)