Hubungan Pandemi COVID-19 dan Lingkungan Hidup (Bagian I): ‘Kabar Baik’ untuk Bumi

 Hubungan Pandemi COVID-19 dan Lingkungan Hidup (Bagian I): ‘Kabar Baik’ untuk Bumi

Ilustrasi virus corona (Pandemi COVID-19). (Gambar: kleinezeitung.at)


Medialingkungan.com – Pandemi COVID-19 atau sering disebut wabah virus corona telah mengemparkan dunia sejak tahun 2019 pertama kali di Kota Wuhan, Cinaa. Hingga saat ini telah menyebar ke beberapa negara-negara dan banyak memakan korban jiwa. Disisi lain dari kalangan peneliti, ditemukan pula bahwa, efek dari pandemi ini berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan hidup. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa COVID-19 ini berdampak penurunan emisi karbon pada berbagai belahan dunia akibat dari menurunnya intensitas aktivitas manusia.

Dilansir dari The Independent (19/3/20), Peneliti Universitas Columbia menemukan emisi karbon monoksida turun sekitar 50 % selama beberapa minggu terakhir, dan mendeteksi penurunan 5-10 % CO2 di kota New York.

CICERO (Centre for International Climate Research), Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) seperti dilansir pada laman cicero.oslo.no, (9/3/20) merilis bahwa, pada bulan Februari 2020, polusi udara di sebagian besar wilayah Cina berkurang 20-30%. Jika tingkat polusi udara tetap serendah ini untuk jangka waktu yang lebih lama, 50.000-100.000 kematian dini dapat dihindari. Hal itu disebabkan oleh upaya pemerintah China saat ini untuk mengkarantina sejumlah besar populasi dan berkurangnya aktivitas ekonomi.

Pada laman yang sama, Glen Peters, Direktur Riset CICERO, mengatakan bahwa Protokol karantina wilayah yang belum pernah terjadi sebelumnya di Cina, menyebabkan pengurangan 25% penggunaan energi dan emisi selama periode dua minggu dibandingkan tahun-tahun sebelumnya (sebagian besar disebabkan oleh penurunan penggunaan listrik, produksi industri dan transportasi).

“Ini cukup untuk mengurangi satu poin persentase pertumbuhan dari emisi China pada tahun 2020. Pengurangan juga sedang diamati di Italia, dan kemungkinan akan menyebar ke seluruh Eropa,” ujar Glen Peters.

Industri penerbangan yang masif menciptakan emisi, dimana mencakup 2,6% dari emisi karbon dioksida global (baik nasional maupun internasional), sedang terjun bebas. Dengan adanya gejolak ekonomi ini, semakin besar kemungkinan emisi karbon dioksida global akan turun pada tahun 2020,” tambahnya.

Dilain sisi, Tom-Erik Julsrud, Sosiolog dan termasuk peneliti senior di CICERO mengatakan bahwa jika situasi saat ini berlanjut, ia yakin akan memengaruhi kebiasaan dan rutinitas kita ke arah yang baru.

“Akan terjadi perubahan gaya hidup jika masa pandemi ini memakan waktu lama. Dalam jangka panjang, pandemi corona dapat menyebabkan banyak orang mengadopsi gaya hidup yang lebih praktis, dengan lebih sedikit perjalanan, dan hal ini dapat berdampak positif bagi lingkungan.” ujar Tom sebagaimana dilansir dari laman resmi CICERO (31/3/20).

Walaupun begitu, kita tentu saja tidak boleh lengah terhadap kewasapadaan kita pada perubahan iklim nantinya. Hal itu diingatkan oleh Kristin Aunan dan Jan Ivar Korsbakken, masing-masing adalah peneliti senior di CICERO.

Sekarang kelihatannya, roda-roda ekonomi sudah mulai berputar lagi di Tiongkok, dan emisi diperkirakan akan meningkat. Sebagai hasilnya, kita masih dapat berasumsi bahwa pengurangan sementara dalam polusi udara telah menyelamatkan nyawa manusia, dan bahwa bagian lain dunia akan mengalami penurunan tingkat polusi udara yang sama.

“Jika orang menjadi sadar akan konsekuensi kesehatan dari perubahan jangka pendek ini, saya pikir mereka bisa menjadi lebih terlibat dalam langkah-langkah yang dapat meningkatkan kualitas udara tempat mereka tinggal,” ujar Kristin Aunan.

Krisis virus corona dapat menyadarkan kita bahwa krisis ekonomi mempengaruhi emisi gas rumah kaca. “Akan sangat penting bagi para politisi dan pembuat keputusan lainnya untuk mempertimbangkan kondisi iklim ketika merancang langkah-langkah untuk memulihkan perekonomian,” ujar Jan Ivar Korsbakken. (Fatwa Faturachmat)


Redaksi Medialingkungan.com

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *