Ilmuwan Inggris Produksi Bahan Bakar dari ‘Bakteri’

 Ilmuwan Inggris Produksi Bahan Bakar dari ‘Bakteri’

Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia (Gambar: synapsebristol)


Medialingkungan.com – Salah satu media Jerman mengabarkan bahwa para ilmuwan untuk pertamakalinya memproduksi bahan bakar Propana dari sumber terbarukan, yakni bakteri E.coli yang umum ditemui di dalam tubuh manusia.

Ilmuan asal Inggris dan Finlandia yang memproduksi bahan bakar tersebut mengatakan, terobosan teranyar ini diyakini akan dapat diproduksi secara massal dalam waktu dekat.

“Walaupun kami baru mampu memproduksi dalam jumlah kecil, bahan bakar yang kami buat bisa langsung dipakai untuk menggerakkan mesin,” kata salah seorang peneliti yang terlibat, Patrick Jones dari Imperial College London pada media Jerman tersebut.

Jones meyakini, kendati penelitian yang dijalankannya baru pada tahap awal, Propana berbasis bakteri bisa diproduksi secara komersial dalam waktu lima hingga sepuluh tahun. Propana termasuk energi yang ramah lingkungan karena kandungan karbonnya yang rendah.

Komersil dan punya perspektif jangka panjang

Dalam bentuknya yang ada saat ini, Propana bisa ditemui sebagai Gas Alam Cair atau Liquid Natural Gas yang digunakan untuk kompor atau kendaraan. Sejauh ini Propana diproduksi sebagai produk sampingan dari pengolahan gas alam atau minyak mentah.

“Bahan bakar fossil jumlahnya terbatas dan kita harus mencari cara baru untuk menutupi kebutuhan energi yang terus meroket,” kata Jones.

Menurutnya, tantangan terbesar buat ilmuwan adalah mengembangkan proses pengolahan yang ramah lingkungan, berbiaya murah dan memiliki prespektif jangka panjang secara ekonomi.

Ia beralasan bahwa “Kami memilih Propana karena senyawa ini bisa diolah dengan energi yang sedikit. Dan Propana juga sudah memiliki infrastruktur di seluruh dunia. Jadi mudah digunakan,” kata Jones.

Dalam penelitiannya, tim ilmuwan dari Imperial College London dan University of Turku, Finlandia, menggunakan bakteri Escherichia coli alias E.coli untuk menginterupsi proses biologis yang mengbah asam lemak menjadi membran sel. Lalu menggunakan enzim untuk menyalurkan asam lemak sehingga merangsang produksi.

Jones mengakui bahwa Propana bukan membran sel. Keduanya adalah hal yang berbeda.

Saat ini Jonas dan pihaknya masih menyempurnakan proses pengolahan dan dalam waktu dekat ia mengembangkan produksi tersebut dalam bentuk pengolahan yang komersil. (MFA)


Redaksi Medialingkungan.com

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *