Eksploitasi Berlebihan, Warga Mantan Negara Terkaya di Dunia Kehilangan SDA

 Eksploitasi Berlebihan, Warga Mantan Negara Terkaya di Dunia Kehilangan SDA

Tampak atas Pulau Nauru yang kini tanpa memiliki sumber daya alam


Medialingkungan.com – Nauru, sebuah Negara terkecil di dunia yang tidak memiliki ibu kota resmi terletak di daerah Pasifik Selatan Mikronesia, 500 km dari pulau Papua. Negara Nauru merupakan Negara penghasil fosfat, lebih 70% tanah Nauru terdiri atas endapan kotoran burung Guano yang menumpuk selama ratusan bahkan kuat dugaan selama lebih seribu tahun.

Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan kandungan fosfor ekonomis yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Jumlah fosfat berkualitas tinggi di seluruh Nauru sekitar 41 juta ton. Negara ini selama 30 tahun pernah tercatat sebagai negara terkaya di dunia. Pendapatan perkapitanya pada tahun 1981 mencapai 17.000 dolar, dengan penduduk yang hanya 13 ribu jiwa.

Eksploitasi secara berlebihan mengakibatkan masalah serius. Masalah pertama, Terjadi penurunan signifikan dalam produksi fosfat. Pasalnya, ekspor fosfat yang semula berkisar  200 juta ton setiap tahunnya, kini hanya mendekati puluhan ton dalam tahun-tahun terakhir. Masalah kedua Nauru adalah kerusakan lingkungan. Greenpeace mencatat, akibat pertambangan yang berlebihan mengakibatkan 90 persen  wilayah Nauru mengalami kerusakan parah, 40 persennya diantaranya terletak pada ekosistem lautnya, dan hanya menyisakan 2 km2 dari luas daratan yang bisa dihuni. Akibat kerusakan lingkungan ini, cadangan air menjadi hilang dan lahan yang tersisa tak bisa ditanami. (TAN)


Redaksi Medialingkungan.com

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *