Konsultasi AMDAL Tambang emas PT. ASA dianggap kurang partisipatif
Selamatkan Lautan dengan Pelarangan Mikroplastik dalam Kosmetik

Microbeads plastik pada produk kecantikan yang Sekitar 86 ton dilepaskan ke lingkungan setiap tahun {Gambar Pinterest, Foto: Hennel / Alamy}
Medialingkungan.com – Butiran mikroplastik khususnya banyak ditemukan di produk untuk peeling wajah. Gunanya agar wajah lebih bersih dan bisa menghilangkan sisik-sisik pada kulit yang tidak diinginkan. Butiran plastik ini lunak dan juga dicampurkan pada pasta gigi. Karena mikroplastik mampu membersihkan tanpa menyerang email gigi. Selain itu mikroplastik juga bisa ditemukan pada lipstik, maskara, dan alas bedak.
Anggota komite audit lingkungan Inggris telah menyerukan larangan dalam waktu 18 bulan setelah mendengar bahwa triliunan potongan-potongan kecil dari plastik terakumulasi di laut, danau dan muara sungai di seluruh dunia, merugikan kehidupan laut bahkan memasuki rantai makanan.
“Kita perlu dukungan penuh, larangan hukum, sebaiknya di tingkat internasional. Karena polusi tidak mengenal perbatasan. Cara terbaik untuk mengurangi polusi ini adalah mencegah plastik dibuang di tempat pertama sebelum berakhir di laut,” ujar Mary Creagh Ketua panitia audit.
Seperti yang diberitakan Guardian.com, banyak perusahaan kosmetik besar yang telah berkomitmen secara sukarela untuk meninggalkan microbeads tahun 2020. Namun panitia audit meminta agar larangan skala nasional sebaiknya dimulai dalam waktu 18 bulan, sehingga memiliki keuntungan bagi konsumen dan industri dalam hal konsistensi, universalitas dan kepercayaan diri.
Microbeads adalah bagian dari masalah yang lebih luas dari microplastics. Ukurannya yang kecil berarti bahwa mereka dapat dicerna oleh kehidupan laut dan memiliki potensi untuk mentransfer bahan kimia ke dan dari lingkungan laut.
Jika seseorang makan enam tiram, kemungkinan mereka akan makan 50 partikel microplastics. Penelitian yang relatif kecil telah dilakukan pada dampak potensial terhadap kesehatan manusia atau ekologi laut.
Sebagian besar plastik yang berada di lautan adalah potongan besar dari puing-puing (misalnya peralatan memancing, botol dan kantong plastik). Namun, jenis yang dominan dari puing-puing tersebut berkuantitas microplastics, diperkirakan partikel microplastic 15-51tn telah terakumulasi di laut, dan di garis pantai di seluruh dunia. Mereka juga hadir di lokasi terpencil termasuk dasar laut dan pada es di laut Arktik.
Richard Thompson, direktur unit penelitian sampah laut internasional di Plymouth University, mengatakan “Microbeads dalam kosmetik merupakan sumber yang dihindari dari microplastic, untuk itu dibentuknya undang-undang akan menjadi langkah awal.”
Tamara Galloway, di University of Exeter, setuju. “Polusi dari microbeads adalah masalah yang benar-benar global,” katanya. “Arus dapat membawa polusi di lautan itu ke negara-negara jarak jauh dari mana mereka awalnya dirilis. Idealnya, undang-undang untuk mengendalikan mereka harus pada tingkat internasional.” {Mirawati}